MAKALAH
HIDROLISIS GARAM
(Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata
pelajaran Kimia)
MADRASAH ALIYAH NEGERI SUKAMANAH
SUKARAPIH SUKARAME
TASIKMALAYA
2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat serta karunia-Nya kepada penulis sehingga Karya Tulis
yang berjudul “ Hidrolisis
Garam” ini dapat tersusun.
Dalam menyelesaikan makalah ini penulis mendapatkan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu,
dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih banyak kepada mereka.
Penulis menyadari bahwa karya tulis ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena
itu, segala kritik serta saran yang membangun dari para pembaca akan penulis
terima dengan senang hati sehingga bisa menjadi sebuah pelajaran bagi penulis
agar kelak penulis dapat membuat dengan lebih baik lagi.
Semoga makalah
ini memberikan manfaat bagi masyarakat pada umumnya dan pada
khususnya pembaca.
Penulis,
|
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................................. i
DAFTAR ISI ................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang ............................................................................................. 1
1.2 Rumusan
Masalah ........................................................................................ 1
1.3
Tujuan ......................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 GARAM DARI
ASAM KUAT DAN BASA KUAT ............................... 3
2.2 GARAM DARI
ASAM KUAT DAN BASA LEMAH ............................ 3
2.3 ASAM LEMAH
DAN BASA KUAT ........................................................ 4
2.4 ASAM LEMAH
DAN BASA LEMAH .................................................... 5
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
.................................................................................................. 7
3.2 Saran ............................................................................................................ 7
|
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Masalah Garam
telah lama dikenal dan digunakan oleh masyarakat luas. Garam di dalam kimia Di
dalam kehidupan sehari-hari, garam dikenal sebagai bumbu masak yang memberi
rasa asin pada masakan. Sementara itu, di dalam konsep kimia, garam merupakan
senyawa ion yang terbentuk dari penggabungan ion negatif sisa asam dengan ion
positif sisa basa. Karena merupakan gabungan dari ion-ion sisa asam dan sisa
basa, maka garam umumnya berbentuk larutan. Dalam konsep kimia, dikenal tiga
jenis garam yaitu: 1. Garam yang bersifat netral, berasal dari asam kuat dan
basa kuat. 2. Garam yang bersifat asam, berasal dari asam kuat dan basa lemah.
3. Garam yang bersifat basa, berasal dari asam lemah dan basa kuat. Selain itu,
juga terdapat garam yang berasal dari asam lemah dan basa lemah. Hidrolisis
garam Berdasarkan reaksi hidrolisis, yaitu reaksi zat dengan air, garam-garam
bila direaksikan dengan air akan menghasilkan beberapa zat. Hidrolisis garam
yang bersifat asam akan menghasilkan ion H3O+ yang bersifat asam. Sementara
hidrolisis garam yang bersifat basa akan menghasilkan ion OH- yang bersifat
basa. Hidrolisis garam netral tidak menghasilkan zat apapun. Garam dapur yang
telah banyak dikenal juga merupakan senyawa ion dengan rumus kimia NaCl. Bentuk
padat garam ini diperoleh melalui proses kristalisasi. Garam ini berasal dari
asam kuat HCl dan basa kuat NaOH, sehingga termasuk garam netral. Karena
hidrolisis garam netral tidak menghasilkan zat apapun, maka garam ini (NaCl)
bisa dikonsumsi karena tidak mengubah keseimbangan asam basa di dalam
tubuh.
1.2 Rumusan
Masalahs
- Apa Pengertian Hidrolisis..?
- Bagaimana Garam dari Asam Kuat dan Basa Kuat
- Bagaimana Garam dari Asam Kuat dan Basa Lemah
- Bagaimana Garam dari Asam Lemah dan Basa Kuat
- Bagaimana Garam dari Asam Lemah dan Basa Lemah
1.3 Tujuan
- memahami pengertian garam yang mengalami hidrolisis
- menentukan ciri-ciri garam yang dapat terhidrolisis
- menentukan pH larutan garam yang berasal dari asam dan basah kuat
- menetunkan pH larutan garam yang berasal dari asan kuat dan basah lemah
- menetukan pH larutan garam yang berasal dari asam lemah dan asam kuat
- menentukan pH larutan garam yang berasal dari asam dan basah lemah
BAB II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
Pengertian
Hidrolisis
Hidrolisis
berasal dari kata hidro yaitu air dan lisis berarti
penguraian, berarti hidrolisis garam adalah penguraian garam oleh air yang
menghasilkan asam dan basanya kembali
2.1 GARAM DARI
ASAM KUAT DAN BASA KUAT
Larutan garam
ini bersifat NETRAL. Sebagai contoh, reaksi netralisasi antara NaOH dan HCl
menghasilkan garam NaCl. Didalam air, NaCl terionisasi sempurna menghasilkan
ion Na+ dan Cl-.
NaOH (aq) +
Hcl (aq) → NaCl (aq)+ H2O (l)
basa kuat +
asam kuat
netral
NaCl (aq) →
Na+ (aq) + Cl- (aq)
ion Na+
berasal dari basa kuat dan ion Cl- juga berasal dari asam kuat, jadi kedua ion
tersebut merupakan asam dan basa Bronsted-Lowry lemah sehinga keduanya tidak
bereaksi dalam air (tidak terhidrolisis). Oleh karena itu larutan bersifat
netral atau pH = 7.
2.2 GARAM DARI
ASAM KUAT DAN BASA LEMAH
Konsep
Larutan garam
yang berasal dari asam kuat dan basa lemah ini bersifat ASAM. Sebagai contoh
adalah NH4Cl, garam ini terbentuk dari hasil reaksi netralisasi antara NH3 dan
HCl dan didalam air terionisasi sempurna menghasilkan ion NH4+ dan
Cl-
NH3 (aq) +
HCl (aq) → NH4Cl (aq)
basa lemah
asam kuat asam
NH4Cl (aq) →
NH4+(aq) + Cl- (aq)
ion Cl- berasal
dari asam kuat, merupakan Bronsted-Lowry lemah sehingga tidak bereaksi dengan
air (tidak mampu menarik ion H+), sedangkan ion NH4+ berasal
dari basa lemah, jadi merupakan asam Bronsted-Lowry kuat sehingga dapat
bereaksi dengan air (terhidrolisis) atau memberikan ion H+ kepada air.
NH4+ (aq) +
H2O (l) ↔ NH3 (aq) +
H3O+ (l)
karena ion NH4+ dapat
memberikan dapat memberikan ion H+ kepada air maka larutan
menjadi bersifat ASAM dan diketahui harga Ka (konstanta ionisasi asam) dari
kesetimbangan diatas adalah 5,6 x 10-10.
Penentuan pH
untuk memahami
penentuan pH garam yang berasal dari asam kuat dan basa lemah, perhatikan
contoh berikut ;
jika diketahui
0,1 M NaCH3COO dan Ka CH3COO = 1,8 x 10-5,
maka di dalam air garam NaCH3COO terionisasi sempurna dengan
persamaan reaksi berikut,
NaCH3COO (aq) →
Na+ (aq)+ CH3COO- (aq)
karena
koefisian NaCH3COO dan CH3COO- sama, maka
[CH3COO- ] = [ NaCH3COO] = 0,1 M
ion CH3COO- mengalami
hidrolisis sebagai berikut,
CH3COO- (aq) +
H20 (l) ↔ CH3COOH- (aq) +
OH (aq)
persamaan
hidrolisisnya adalah sebagai berikut,
Kh = [ CH3COOH][OH-]
/ [CH3COO-]
2.3
ASAM LEMAH DAN BASA KUAT
Konsep
Larutan garam
yang berasal dari asam lemah dan basa kuat ini bersifat BASA sebagai contoh
adalah
NaCH3COO,
garam ini terbentuk dari hasil reaksi netralisasi antara NaOH dan CH3COOH
dan didalam air terionisasi sempurna menghasilkan ion Na+ dan CH3COO-.
NaOH (aq) +
CH3COOH (aq)→ NaCH3COO (aq) +
H20 (l)
CH3COOH (aq) →
Na+ (aq)+ CH3COO- (aq)
ion CH3COO- berasal
dari asam lemah, jadi merupakan basa Bronsted-Lowry kuat sehingga dapat
bereaksi dengan air (terhidrolisis) atau menarik ion H+, sedangakan
ion Na+ berasal dari basa kuat, jadi merupakan asam
Bronsted-LOwry lemah sehingga tidak dapat bereaksi dengan air (tidak dapat
memberikan ion H+).
CH3COO- (aq) +
H20 (l) ↔ CH3COOH (aq) +
OH- (aq)
karena ion CH3COO- dapat
menarik/menerima ion H+ dari air dan membentuk ion OH- maka
larutan menjadi bersifat BASA dan diketahui harga Kb (konstanta ionisasi basa)
dari kesetimbangan diatas adalah 5,6 x 10 -10.
Penentuan pH
untuk memahami
penentuan pH garam yang berasal dari asam lemah dan basa kuat, perhatikan
contoh berikut, jika diketahui 0,1 M NaCH3COO dan Ka CH3COO
= 1,8 x 10 -5, maka
didalam air
garam NaCH3COO terionisasi sempurna dengan persamaan reaksi berikut,
NaCH3COO (aq) Na+ (aq)+
CH3COO- (aq)
karena
koefisien NaCH3COO dan CH3COO-sama, maka [CH3COO-]=[
NaCH3C00]=0,1M,
CH3COO- (aq) +
H2O (l) ↔ CH3COOH (aq) +
OH (aq)
persamaan
tetapan hidrolisisnya adalah sebagai berikut ;
Kh = [CH3COOH][OH-]/[CH3COO-]
2.4 ASAM LEMAH
DAN BASA LEMAH
Konsep
Larutan garam
yang berasal dari asam lemah ini dapat bersifat ASAM, BASA, atau NETRAL. Ini
bergantung pada kekuatan relatif asam atau basa dari garam yang terbentuk.
Untuk jenis
garam ini baik kation maupun anion dapat bereaksi dalam air (terhidrolisis)
maka garam ini dapat dikatakan dapat mengalami hidrolisis total. Sebagai contoh
: garam NH4CH3COO. Dalam air garam ini terionisasi
sempurna menjadi ion NH4+ dan CH3COO-. Baik
ion NH4+ maupun ion CH3COO- berasal
dari basa lemah dan asam lemah sehingga kedua ion tersebut berturut-turut
sebagai asam dan basa Bronsted-Lowry yang kuat dan keduanya terhidrolisis.
NH4CH3COO (aq) →
H4+(aq) + CH3COO- (aq)
NH4+ (aq) +
H2(l) ↔ NH3 (aq) + H3+ (aq)
CH3COO- (aq) +
H20 (l) ↔ CH3COOH (aq) +
OH- (aq)
sifat larutan
garam ini bergantung pada kekuatan relatif asam dan basa yang bersangkutan,
jika Ka <>3COO-) akan terhidrolisis lebih banyak dan larutan
akan bersifat basa ; jika Ka > Kb, maka kation (NH4+)
yang terhidrolisis lebih banyak dan larutan bersifat asam. Sedangkan jika Ka =
Kb, maka larutan akan bersifat netral.
Penentuan pH
untuk dapat
menentukan pH larutan garam yang berasal dari asam lemah dan basa lemah, secara
kuantitatif sukar dikaitkan dengan harga Ka dan Kb maupun dengan konsentrasi
garamnya. pH yang tepat hanya dapat ditentukan dengan cara pengukuran.
Namun pH
larutan garam ini dapat diperkirakan dengan menggunakan rumus
[H+]
= Kw.Ka ; Kh = Kw
Kb Ka.Kb
BAB III
PENUTUP
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari rangkaian
pembuatan makalah, kami dapat mengambil kesimpulan dan pembelajaran ini dimana
Beberapa jenis garam berdasarkan komponen asam basa pembentuknya
asam pembentuk
|
basa pembentuk
|
sifat larutan
|
contoh
|
kuat
|
kuat
|
netral
|
NaCl; K2SO4
|
kuat
|
lemah
|
asam
|
NH4Cl; Al2(SO4)3
|
lemah
|
kuat
|
basa
|
CH3COONa; Na2CO3
|
lemah
|
lemah
|
bergantung Ka & Kb
|
CH3COONH4
|
3.2 Saran
Dalam
pembelajaran larutan khususnya “ Hidrolisis Garam ” penambahan
karena dalam mengkaji materi tersebut banyak ditemukan kendala-kendala
terutama. Untuk itu saran dari kelompok lain dalam pemaparan hasil diskusi
nanti membutuhkan pemahaman yang mendalam dari masing-masing kelompok. Agar dapat
menambah wawasan dalam mempelajari kimia khususnya “ Hidrolisis Garam ”
DAFTAR PUSTAKA
Brady, J.E.
1990.General Chemistry Principle and Structure.New York : John Willey
& Sons, Inc.
Lukman, C. et
al (Ed) . 1995 .Oxford Ensiklopedi Pelajar . Jakarta Widyadara.
Pettruci,Ralph
.H .1992 .Kimia Dasar Prinsip dan Tetapan Modern .Terjemahan
Suminar .Jakarta :Erlangga
Wilson,
Mitchell .1990 .Energi .Terjemahan Budi Sudarsono .Jakarta :Tira
Pustaka.
Morris, Jane
.1991 .GCSE Chesmitry .London :Collins Education.
Sutarsa,
Tatang et.al .1994 .Kimia 2 .Cetakan Pertama .Jakarta
:Yudhistira.
http://dedepurnama.blogspot.com/2012/04/makalah-hidrolisis-garam.html
Mau di donlot?? klik aja disini gan.. :D
Mau di donlot?? klik aja disini gan.. :D
Lebih Banyak lagi : disini juga ada gan
MakalahHidrolisis Garam
MakalahPerluasan kekuasaan Kolonial
Makalah Sejarah
Makalah Inflasi
MakalahMajas
No comments:
Post a Comment